The Qur'an ("Qor-Ann") is a Message from Allah (swt) to humanity. It was transmitted to us in a chain starting from the Almighty Himself (swt) to the angel Gabriel to the Prophet Muhammad (saw). This message was given to the Prophet (saw) in pieces over a period spanning approximately 23 years (610 CE to 632 CE). The Prophet (saw) was 40 years old when the Qur'an began to be revealed to him, and he was 63 when the revelation was completed. The language of the original message was Arabic, but it has been translated into many other languages.
The Qur'an is one of the two sources which form the basis of Islam. The second source is the Sunnah of the Prophet (saw). What makes the Qur'an different from the Sunnah is primarily its form. Unlike the Sunnah, the Qur'an is literally the Word of Allah (swt), whereas the Sunnah was inspired by Allah but the wording and actions are the Prophet's (saw). The Qur'an has not been expressed using any human's words. Its wording is letter for letter fixed by no one but Allah.
Prophet Muhammad (saw) was the final Messenger of Allah to humanity, and therefore the Qur'an is the last Message which Allah (swt) has sent to us. Its predecessors such as the Torah, Psalms, and Gospels have all been superseded. It is an obligation - and blessing - for all who hear of the Qur'an and Islam to investigate it and evaluate it for themselves. Allah (swt) has guaranteed that He will protect the Qur'an from human tampering, and today's readers can find exact copies of it all over the world. The Qur'an of today is the same as the Qur'an revealed to Muhammad (saw) 1400 years ago.
H.R. Muslim
Abu Hurairah r.a berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:
Pertama, yang diputuskan di hari kiamat seorang mati syahid, maka dihadapkan dan ditanya babarapa nikmat Tuhan yang diakuinya, lalu ditanya: “Apakah perbuatanmu terhadap nikmat itu?” Jawabnya: “Saya telah berjuang untukmu dehingga mati syahid.” Jawab Tuhan: “Dusta engkau, karena maksud engkau berjuang supaya dikenal sebagai pahlawan karena keberanianmu. Dan telah terkenal demikian.” Kemudian diperintahkan agar ia dicampakkan ke neraka.
Kedua: seorang pelajar yang telah pandai membaca dan mengajar Ak-Qur’an, ketika itu dihadapkan kepada pengadilan Allah SWT dan ditanya tentang nikmat-nikmat karunia Allah SWT yang telah diakuinya lalu ditanya: “Apakah perbuatanmu terhadap itu semua?” Jawabannya: “Saya telah mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkan kepada orang lain. Itu semua saya lakukan sebagai bentuk pengabdianku terhadap-Mu.” Tuhan menjawab: “Engkau berdusta, karena engkau mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an bukan untuk memperoleh rida-Ku, tetapi agar engkau menjadi seorang Qari terkenal. Kemudian pelajar itu diperintahkan Allah SWT unyuk ditempatkan di neraka.
Ketiga: seorang hartawan yang memiliki harta benda banyak, dan ini telah diakuinya, ditanya: “Apakah yang talah engkau perbuat dengan harta bendamu yang banyak itu?” Jawabnya: “Harta benda yang saya miliki itu saya belanjakan sesuai dengan kehendak-Mu.” Jawab Tuhan: “Engkau berdusta, karena engkau membelanjakan hartamu itu bukan untuk memperoleh rida-Ku, tetapi agar engkau menjadi orang yang terkenal kedermawanannya. “Lalu, orang ini diperintahkan Allah untuk dilemparkan ke dalam api neraka.”
(H.R. Muslim)
Pertama, yang diputuskan di hari kiamat seorang mati syahid, maka dihadapkan dan ditanya babarapa nikmat Tuhan yang diakuinya, lalu ditanya: “Apakah perbuatanmu terhadap nikmat itu?” Jawabnya: “Saya telah berjuang untukmu dehingga mati syahid.” Jawab Tuhan: “Dusta engkau, karena maksud engkau berjuang supaya dikenal sebagai pahlawan karena keberanianmu. Dan telah terkenal demikian.” Kemudian diperintahkan agar ia dicampakkan ke neraka.
Kedua: seorang pelajar yang telah pandai membaca dan mengajar Ak-Qur’an, ketika itu dihadapkan kepada pengadilan Allah SWT dan ditanya tentang nikmat-nikmat karunia Allah SWT yang telah diakuinya lalu ditanya: “Apakah perbuatanmu terhadap itu semua?” Jawabannya: “Saya telah mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkan kepada orang lain. Itu semua saya lakukan sebagai bentuk pengabdianku terhadap-Mu.” Tuhan menjawab: “Engkau berdusta, karena engkau mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an bukan untuk memperoleh rida-Ku, tetapi agar engkau menjadi seorang Qari terkenal. Kemudian pelajar itu diperintahkan Allah SWT unyuk ditempatkan di neraka.
Ketiga: seorang hartawan yang memiliki harta benda banyak, dan ini telah diakuinya, ditanya: “Apakah yang talah engkau perbuat dengan harta bendamu yang banyak itu?” Jawabnya: “Harta benda yang saya miliki itu saya belanjakan sesuai dengan kehendak-Mu.” Jawab Tuhan: “Engkau berdusta, karena engkau membelanjakan hartamu itu bukan untuk memperoleh rida-Ku, tetapi agar engkau menjadi orang yang terkenal kedermawanannya. “Lalu, orang ini diperintahkan Allah untuk dilemparkan ke dalam api neraka.”
(H.R. Muslim)
Subscribe to:
Posts (Atom)